Senin, 05 Desember 2011

Pemikiran.

hanya beberapa pemikiranku tentang beberapa hal.
pertamanya sih tadi pagi mikir. orang yang tidak menampakkan, belum tentu tidak merasakan.
kadang, aku berfikir bahwa orang yang terlihat bahagia itu hidupnya sempurna. kebahagiaan yang dia perlihatkan seakan menutup kenyataan bahwa nggak ada yang sempurna di dunia ini. tapi..begitu semua tersibak, aku bisa lihat. disana ada luka dan teman-temannya yang bahkan belum pernah aku tahu rasanya. aku jadi berfikir lagi. kadang, orang yang paling terlihat baik-baik sajalah yang sebenarnya paling terluka.
aku cuma merasakannya aja sih. dari sekitarku.
lalu aku lihat lagi ke sekeliling. orang yang biasa menyemangati orang lain, menularkan senyumnya untuk orang lain, yang aku tahu, mereka telah jauh lebih terluka daripada aku menjadi semacam refleksi. mereka, dengan segala keterbatasan manusia, masih sanggup untuk terus berjuang menghadapi tantangan hidup yang begitu abu-abu, yang aku bahkan gaktau serumit apa hal itu, dan tetap menjadi salah satu alasan orang lain untuk terus tersenyum.
dan tadi aku ngelihat ada satu tulisan di kantornya mama. sebuah keteladanan jauh lebih berharga daripada seribu nasihat. dan..ya. orang-orang itu jadi semacam pemompa semangat yang secara nggak langsung, untuk orang-orang disekelilingnya. rasanya melihat orang-orang kayak gitu lebih ngena di hati. semacam..kekuatan yang mengajak untuk nggak menyerah dengan mudah.

aku sekarang lagi berfikir lagi. aku lagi megang seribu balon di atas langit. aku lagi terbang. tanganku sakit, senar dari balon-balon itu serasa nyayat kulit. ohya, kamu juga lagi terbang ya? pasti rasanya juga sakit, atau mungkin lebih dari itu. jangan lepasin senarnya ya tapi, ayo tetap terbang :)

Terimakasih.


Terimakasih. Dengan tidak anda hargai, saya jadi belajar untuk lebih menghargai orang lain.
Terimakasih. Anda membuat saya masih bisa merasa kecewa, sebelum tidak bisa merasakan apa-apa lagi.
Terimakasih. Dari janji-janji yang belum sempat anda tepati membuat saya lebih berhati-hati dalam membuat janji.
Terimakasih. Ketidakpedulian anda membuat saya merasa lebih bersyukur ketika diperhatikan.
Terimakasih. Sikap anda membuat saya belajar melapangkan dada, belajar menerima, bahwa kadang bukan masalah situasi maupun kondisi. Tapi kemauan hati.
Terimakasih. Anda kembali menyadarkan saya untuk tidak terlalu melebih-lebihkan karena memang tidak ada yang sempurna, termasuk kebahagiaan.
Terimakasih. Atas banyak kata terimakasih yang tidak terhitung jumlahnya.
Terimakasih. Atas banyak kata terimakasih yang tidak akan saya tukar dengan apapun.
Terimakasih. Atas terimakasih yang tidak akan saya lupakan.

Terimakasih, dengan tanpa rasa menyesal, saya ucapkan terimakasih. :-)