Hujan, bagaimana jika aku hidup saja sendiri denganmu? dengan mendung yg memayungi, tidak panas menyakar kulit, tidak kering kerontang yg memanjakan dahaga.
bagaimana jika aku setiap malam bersama rintikanmu saja? tidak hening, selalu riuh rendah. sampai aku tidur lelap, sampai aku kembali bangun, selalu riuh rendah bersahutan, selalu ramah meskipun dihujat mati-matian.
bagaimana jika tanpa manusia lainnya, hanya bersama hujan. saling memberi penerimaan, saling menerima pemberian.
bagaimana jika aku jadi bagian dari hujan? meracau sendiri sesukanya, dimanapun dia merasa perlu untuk singgah. menetes sedikit demi sedikit, atapun mengoceh tanpa putus-putus, lalu diterima alam sebagai anugerah.
bagaimana jika segalanya jadi hujan? biar tidak ada yg saling menyakiti meskipun jatuh bersamaan. biar tidak ada yg saling membebani meskipun bergantungan di awan bersamaan. biar tidak ada yg sendiri, karena hujan tidak mungkin datang secara pribadi.
Tuhan, aku tidak mengeluh. aku hanya bertanya. kepada salah satu anugerah-Mu, yang sedang sering datang memberi salam dari-Mu dan milik-Mu yang lain. Tuhan, hujan belum menjawabku.
kenapa manusia malah saling melukai?